Sebagai kelanjutan dari peringatan Hari Bumi tahun 2022, Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) menyelenggarakan edukasi kepada anggota PKK Kelurahan Tegalharjo, Surakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2022 dengan bertempat di Balai Pertemuan Kelurahan Tegalharjo. Edukasi terhadap para anggota PKK Tegalharjo dilatarbelakangi oleh kondisi Kota Surakarta yang akhir-akhir ini pernah diviralkan akibat pemberitaan media massa dan media sosial terkait banjir di berbagai wilayah. Banjir yang melanda bukan karena Tuhan marah, namun lebih pada kecerobohan individua atau masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan sehingga masih sering terlihat sampah dibuang di sembarang tempat. Di sisi lain, masyarakat milenial saat ini lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan dari plastik yang sulit dan lama terurai. Tempat makanan dan minuman yang saat ini beredar dalam masyarakat sifatnya hanya sekali pakai sehingga langsung dibuang dan tidak dapat digunakan lagi.

Kebiasaan masyarakat yang seperti itu perlu disikapi dengan memberikan edukasi sesering mungkin guna membuka dan diharapkan dapat mengubah mindset. Salah satu edukasi yang dilakukan oleh PSW Unisri kepada anggota PKK Tegalharjo melalui tema yang diangkat adalah Perempuan Penggerak Peduli Lingkungan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua PSW Unisri bahwa tema tersebut dipilih dengan maksud supaya anggota PKK Tegalharjo dapat tergerak menjadi motor masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan berikut ini: “Ibu dapat menjadi pilar keluarga untuk cinta lingkungan. Kepedulian tersebut dapat ditularkan ke masyarakat melalui kegiatan PKK,” ungkap Setyasih Harini, SIP.,MSi.

Ketua penggerak PKK, Dorothea Ririn, SE.,MSi menambahkan bahwa perempuan sering kali dipojokkan sebagai pihak yang menyebabkan sampah meningkat. Untuk itu perlu ada edukasi bagi perempuan untuk memilih dan memilah sampah sehingga bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis. Berikut ini pernyataan dari ketua penggerak PKK: “Perempuan sering memasak dan mencuci sehingga menambah sampah plastik dalam rumah tangga. Perempuan perlu mendapat edukasi agar mampu memilah dan memilih agar sampah tersebut dapat dijual dan menambah pendapatan keluarga.”

Kegiatan edukasi kepada anggota PKK untuk lebih peduli terhadap lingkungan sangat diperlukan sehingga perlu digiatkan. Perempuan menjadi penggerak peduli lingkungan mulai dari tingkat terkecil dalam lingkup keluarga.