SOLO,sms.com -Rektor Universitas Slamet Riyadi Prof Dr Sutardi mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dan riset serta pengabdian masyarakat, selain mengajar para mahasiswa di kampus.

Selain sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kata rektor, riset dan pengabdian masyarakat juga bermanfaat untuk menunjang karir dosen yang bersangkutan dalam jabatan fungsionnal (jabfa) menuju karir yang paling tinggi, yakni guru besar.

Diakui, terbatasnya dana penelitian baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi masih menjadi kendala bagi para dosen melakukan riset. Demikian dengan kesibukan mengajar, juga menjadi kendala. Karena itu, Sutardi meminta para dosen agar pandai-pandai mengatur waktu.

“Saya minta, pada forum ini kita, para dosen, bisa saling asah asuh akan capaian-capain riset dan penelitian yang dipresentasikan,” kata rektor ketika membuka Riset Fair and National Seminar (Refanas), Rabu (25/11/2020).

Dalam Refanas kelima bertema Optimalisasi Produktifitas Luaran Riset Dan Pengabdian Berbasis Capaian Tingkat Kesipterapan Teknologi (TKT) itu menghadirkan dua pembicara. Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristek Dr Eng Hotmatua Daulay dan Kepala LPPM Unisri Dr Anita Trisiana.

Menurut ketua panitia Fajar Harimurti, tujuan dari Refanas kelima yang digelar secara virtual itu adalah optimalisasi produktifitas luaran riset dan pengabdian sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Ada 323 peserta Refanas, yakni 71 presenter dan 252 peserta.

“Semua hasil riset dan penelitian akan dimasukan dalam jurnal,” kata Fajar.(*)

Artikel ini telah tayang di suaramerdekasolo.com dengan judul Unisri Gelar Refanas Ke-5, https://suaramerdekasolo.com/2020/11/26/unisri-gelar-refanas-ke-5/