Baru-baru ini Pusat Studi Wanita Universitas Slamet Riyadi Surakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Program pengabdian kepada Masyarakat yang diusung adalah pencegahan dan penanganan stunting. Stunting masih menjadi perhatian nasional sebagai dampak kurangnya pola asuh yang diberikan oleh seorang ibu  kepada anaknya. Masyarakat terutama yang masih tinggal dalam lingkungan pedesaan kurang mempedulikan pola asuh bagi anak-anak di bawah usia lima tahun. Kurangnya kepedulian ini terkadang didukung oleh faktor budaya setempat seperti nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai dan norma tersebut membentuk pola pikir dan pola perilaku, demikian yang disampaikan oleh Setyasih Harini, S.IP.,M.Si selaku ketua Pusat Studi Wanita.

Stunting juga disebabkan oleh kurang tepatnya pola makan seperti asupan gizi. Selama ini masih ada ibu-ibu yang memberikan makanan kepada anak tanpa mempertimbangkan asupan gizi seimbang. Kesibukan seorang ibu baik secara domestik atau dalam rangka membantu suami dalam mencari nafkah menjadi alasan untuk memberikan makanan yang disukai dan asal anak diam, demikian paparan dari DR. Nanik Suhartatik selaku pakar gizi dari Fakultas Teknologi Pangan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan edukasi dihadiri oleh calon ibu (ibu hamil), ibu menyusui, pasangan usia subur, dan ibu-ibu yang memiliki anak berpotensi stunting. Di desa Kamal berdasarkan data dari Puskesmas masih terdapat 16 anak yang memerlukan perhatian akibat pertumbuhannya yang tergannggu. Harapannya dengan adanya sosialisasi dan edukasi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola asuh dan pemberian gizi seimbang bagi anak-anak khususnya di bawah usia lima tahun. Hal ini sangat penting sebagai Upaya mendukung pemerintah dalam program pembangunan berkelanjutan.